loading...

DUNIA UNTUK AKHIRAT

Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia, segala bisnis yang ada di dalamnya, perniagaan, pekerjaan, juga permasalahan, kesulitan, persoalan hidup, cita-cita, planning, tujuan, oretan marketing, oretan organisasi, impian keluarga, diri pribadi, semua apa yang ada di dunia ini, seusungguhnya apa?

PERLUKAH KITA BERTHORIQOH ?

Habib Luthfi menerangkan bahwa qalbu manusia merupakan tempatnya lalai. Kelalaian inilah yang mengakibatkan seseorang itu berbuat hal yang tidak diridhai Allah dan tidak disukai Rasulullah Saw.

DI BALIK KETIDAKTAHUAN

Alloh memberi apa yg kita butuhkan, bukan apa yg kita inginkan. Lakukan bagianmu saja, dan Alloh mengerjakan bagian NYA.

Tentang DZIKIR yang Membekas

Dzikir yang mampu mengubah kehidupan menjadi lebih baik itu ialah Dzikir yang memenuhi syarat-syarat berikut:

DZIKIR SEBAGAI JALAN PENEBUSAN DOSA

”Mereka tidak berhak mendapat syafaat, (pertolongan) kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi (Alloh) Yang Maha Pengasih.” (QS. Maryam/19 : Ayat 87)

28 Jul 2016

Talqinudz-Dzikr "Kiat Menggapai Ketenangan Jiwa"

Ibrahim Saleh, ST
Didalam thoriqoh ada yang disebut Talqinudz-Dzikr, yakni pendiktean kalimat dzikir "La ilaaha illalloh" dengan lisan (diucapkan) atau pendiktean Ismudz-Dzat lafadz Allah secara bathiniyah dari seorang guru mursyid kepada muridnya.

Amaliah Zikir inilah yang membuat Ibrahim Saleh, ST semakin khusuk mendalami thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah.Menurut pecinta Off Road yang pernah menjuarai event offf road 2014, 2015 dan 2016 ini, amaliyah zikir merupakan salah satu cara bagi kita untuk bisa mencapai ketenangan dan kedamaian didunia, karena akan menyelaraskan tujuan hidup kita agar lebih berdasarkan Manhaj Ilahiyah, yaitu semata-mata untuk beribadah kepada Alloh Azza wa Jalla, tuturnya.

Lajang yang kesehariannya beraktivitas di Dinas PU Pengairan ini mengatakan, ada suatu rahasia lain dibalik aktivitas zikir ini, yaitu adanya suatu penyerapan energi Ilahiyah bagi orang yang sering dan serius mengamalkannya. Nurullah (cahaya Allah) sangat dekat bagi orang-orang yang berzikir, hal ini tentu saja akan berpengaruh dan membawa dampak yang sangat hebat secara fisik maupun rohani.Selain itu Amaliah Zikir ini juga dapat melapangkan kesempitan hidup, dimudahkan segala urusan seperti rejeki, jodoh, kesejahteraan, dan kesehatan, Insya Allah..., katanya.

Alumni Universitas Taman Siswa ini juga mengatakan, kalau kita hiasi diri kita dengan kecintaan berdzikir dan selalu mengingat-Nya di manapun dan kapanpun Insya Allah bisa menjadi obat dan menjadikan hidup kita lebih tenang dan bahagia. Kehadiran Allah pada kita, tergantung sikap dan persepsi kita semua kepada Nya. Jika kita senantiasa memuji dan mengingat-Nya, Ia akan senantiasa berada di dekat kita. Baik dalam suka maupun duka. Sebaliknya, kita melupakan-Nya, otomatis kehadiran Nya jauh di hati dan sanubari kita, paparnya.(*)

Berthoriqoh Menuju Ma'rifatullah

Sefran Firdaus, SE
Tarekat adalah jalan yang harus ditempuh seorang murid agar berada sedekat mungkin dengan Tuhan di bawah bimbingan seorang guru Mursyid.

Tarekat mencoba memberi rasa aman dan kesejahteraan di kehidupan akhirat kepada para pengikutnya, bagi dunia tashawuf, mursyid (pimpinan suatu thoriqoh) itu adalah orang yang sudah dekat dengan Alloh (beserta Alloh). Dengan demikian, bila kita masuk dalam suatu thoriqoh yang dipimpin oleh seorang mursyid, berarti sama halnya telah mengusahakan diri kita beserta dengan orang yang beserta Alloh.

Dengan berthoriqoh (berguru ke seorang yang mursyid), berarti juga akan mendapat syafaat dari mursyidnya.Menurut Sefran Firdaus, SE yang kesehariannya di sibukkan sebagai karyawan di Dinas PU Pengairan Palembang ini, berthoriqoh adalah jalan untuk bisa mengenal Alloh SWT lebih baik lagi.Untuk dapat mengenal Allah tidak cukup hanya dengan pembuktian melalui dalil Naqli (Ayat-ayat dan Hadis) dan dalil Aqli (Akal) semata, akan tetapi untuk memperoleh pengenalan kepada Allah kita memerlukan pembimbing rohani yang akan membimbing kita agar dapat mengenal Tuhan yang kita sembah sampai kepada tingkat makrifat, tuturnya.

Suami dari seorang istri yang bernama Kasiyanti, ST, MPSDA ini juga memaparkan, dengan thoriqoh inilah seorang muslim berusaha mencapai kesempurnaan dalam beribadah kepada Alloh, termasuk berusaha bagaimana agar mampu beribadah seakan-akan melihat-Nya dan berusaha agar selalu bersama-Nya setiap saat dimana saja dan kapan saja. Tentunya seseorang tidak akan mampu mencapai kesempurnaan dan kenikmatan beragama secara kaffah tanpa mengamalkan tauhid, fiqih, dan tashawuf secara baik dan benar, paparnya.

Sefran Firdaus, SE yang beralamat di jalan Sersan Zaini No.2971 A, Sekojo IT II ini menuturkan, dengan berthoriqoh (berguru ke seorang yang mursyid), berarti kita senantiasa mendapat bimbingan untuk membersihkan hati, untuk menuju kepada Alloh, kalau thariqah sudah menghiasi bathin kita, maka ketentraman hidup pun dapat kita rasakan, tuturnya.(*)

Yaumul Maulud, Barakallahu fi umrik Faeyza Shiddiq Al Mubarak

Dari kiri: Ummi Endah Setiawati, Faeyza Shiddiq Al Mubarak, Al-Ustadz Zaki Mubarak
Ramadhan kali ini terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Salah satu hal yang membuat bulan ini terasa istimewa, karena bertepatan dengan tasyakuran hari kelahiran ananda Faeyza Shiddiq Al Mubarak putra kedua Al-Ustadz Zaki Mubarak dan Umi Endah Setiawati yang ke 2 tahun.

Ananda Faeyza Shiddiq Al Mubarak  dilahirkan pada hari Kamis, 12 Juni 2014, kali ini hari kelahirannya jatuh saat bulan puasa dan dirayakan dengan berbagai games dan berbagi bersama santriwan dan santriwati, ikhwan/akhwat di Pondok Pesantren Al-Gaylanie, kemudian dilanjutkan menjadi kunjungan buka puasa bersama serta sholat berjama'ah.

Memang bulan ramadhan adalah bulan yang istimewa.Tapi bulan puasa tahun ini terasa lebih istimewa.Khususnya bagi keluarga besar Al-Ustadz Zaki Mubarak, bukan hanya sebagai bulan penuh berkah saja, momen Ramadhan kali ini dirasa sangat spesial karena bertepatan dengan ulang tahun putra keduanya yang ke-2 tahun, sebuah perayaan spesial tentunya sudah dipersiapkan untuk menyambut bertambahnya umur ananda Faeyza Shiddiq Al Mubarak.

Acara tasyakuran ananda  Faeyza Shiddiq Al Mubarak Sebagai bentuk kepedulian dibulan Ramadhan, kegiatan ini diisi dengan berbagai games dan buka puasa bersama dilanjutkan dengan sholat magrib berjama'ah kemudian ditutup dengan membagikan bingkisan hadiah kepada para santri Al-Gaylanie dan sholat tarawih bersama.

"Yaumul Milad, Barakallahu fi umrik ananda Faeyza Shiddiq Al Mubarak". Semoga Allah senantiasa melimpahkan kesehatan, memberikan Ridho dan Rahmat-Nya, serta melindungimu dalam keselamatan dan keberkahan usia, Amin.(*)

Aqiqah Latifah Husnayati Nurkamilah

Al-Ustadz Iswandi, ST (Ketua Bag.Pengembangan Pendidikan Kepesantrenan Ponpes Al-Gaylanie) menggelar syukuran atau Aqiqah putri ketiganya yang bernama Latifah Husnayati Nurkamilah yang di lahirkan di Sukajadi pada hari Rabu, 23 Mei 2016/16 sya'ban 1437 H, pukul 15.24 Wib.

Aqiqah adalah merupakan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. yang berkenaan dengan kelahiran anak muslim. Melaksanakan ‘aqiqah adalah salah satu bentuk menghidupkan sunnah Beliau. Orang yang  menghidupkan sunnah Beliau tatkala manusia menjauhi dan membencinya, adalah bukti rasa cinta kepadanya, yang jaminannya adalah surga, sebagaimana disebutkan dalam hadits: “Barang siapa yang menghidupkan sunnahku maka dia telah mencintaiku, barang siapa yang mencintaiku  maka dia akan bersamaku di syurga. (H.R Tirmidzi).

Syukuran atau aqiqah putri al-ustadz Iswandi yang di selenggarakan pada hari ahad 05 Juni 2016 bertempat di Pondok Pesantren Al-Gaylanie jalan Rimbo Mulyo, kelurahan Talang Betutu, kecamatan Sukarami Palembang.

Acara aqiqah  digelar secara sederhana dengan dihadiri jemaah TQN Suryalaya Pondok Pesantren Al-Gaylanie, masyarakat serta para anak yatim Panti Asuhan Subullusalam, Banten IV Plaju dan beberapa undangan lainnya.

Acara diawali dengan "manaqib-an" serta dilanjutkan dengan pembacaan doa selamat serta cukur rambut. Dengan memohon doa kepada allah SWT, supaya apa yang menjadi hajat dan maksud, agar ananda Latifah Husnayati Nurkamilah diberikan selamat, serta berguna bagi bangsa dan agama.

Sementara itu, untuk pemberian nama putrinya, al-ustadz Iswandi menjelaskan, "nama ini pemberian langsung guru agung Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Al Qodiri An-Naqsyabandi Al-Kamil Mukamil Q.S (Abah Aos), pada 1 Juni 2016 malam kamis saat abah menerima ikhwan setelah melaksanakan sholat Isya' jam 20:28 Wib.Abah memberikan nama tersebut, dan ke-esokkan harinya menyebut nama panggilan untuk putri kami "Husna" sambil membaca surah Al-Anbiya. (QS: 101)", tuturnya.

Semoga dengan telah di laksanakannya syukuran/aqiqah putri kami Latifah Husnayati Nurkamilah membawa perubahan yang positif bagi keluarga dan juga khususnya ikhwan/akhwat serta santri Al-Gaylanie untuk selalu beristiqomah dengan hati yang tulus hingga kemuliaan kita dapatkan dari Alloh SWT, Amin, papar al-ustadz Iswandi. (*)

27 Jul 2016

Perkembangan PONPES Al-Gaylanie

Puji syukur kami panjatkan kepada Alloh SWT, atas nikmat dan karuniaNya sehingga kami dapat kembali bersilaturahim kepada Bapak/Ibu/Sdr/i semuanya.
Sholawat serta salam semoga tercurah keharibaan Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabat dan insya Allah kepada kita umatnya. Semoga kita mendapatkan syafa'atnya di hari kiamat kelak.

Alhamdulillah progress pembangunan asrama santri dan rumah ustadz ponpes Al-Gaylanie memasuki proses finishing, saat ini pembangunan pagar sebagai pembatas Komplek Pesantren Al-Gaylanie sudah dimulai. Memang sudah lama pondok pesantren Al-Gaylanie belum memiliki pagar, terutama di bagian depan yang berbatasan dengan Jalan. Pembangunan Pagar ini dimulai dari belakang rumah ustadz dan masih terus berlangsung sampai saat ini.

Kegiatan pembangunan Pondok Pesantren Al-Al-Gaylanie yang berlokasi di Jalan Rimbo Mulyo Kelurahan Talang Betutu Kecamatan Sukarami Kota Palembang dirintis sejak tahun 2014, sampai saat ini fisik bangunan masih belum terbangun seluruhnya.
Kemajuan dan peningkatan kesadaran beragama di Kecamatan Sukarami dirasakan sangat pesat. Hal ini ditandai dengan bertambahnya tempat-tempat ibadah, tempat pendidikan keagamaan dan tempat pengajian lainnya.

Pondok Pesantren Al-Gaylanie merupakan majelis pendidikan berbasis pesantren yang memberikan pengajaran ilmu-ilmu agama yang diikuti oleh anak-anak didik baik putra maupun putri dari berbagai usia dengan waktu yang berbeda, bahkan dapat dikatakan bahwa Pondok Pesantren Al-Gaylanie merupakan sentra pendidikan keagamaan.

Disamping itu Pondok Pesantren Al-Gaylanie juga dimaksudkan untuk mengarahkan anak didik agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja dan sebagai tempat beribadah bagi masyarakat agar dapat mewujudkan masyarakat yang religius.

Jazakumullah Khoiro kepada para Penyumbang/Donatur yang  yang sudah menyalurkan sebagian rezekinya untuk Pondok Pesantren Al-Gaylanie, dan insya Allah menjadi tabungan di akhirat dan sudah menjadi jalan bagi sesama yang membutuhkan.

semoga Alloh membalas setiap kebaikan yang dikeluarkan para donatur untuk program-program di Pondok Pesantren Al-Gaylanie. Semoga berkah bagi kita semua, Amin.(*)

Metode Dzikir TQN Suryalaya

Metode Dzikir tarekat ini menggunakan dua bentuk, zikir keras (jahar) dan diam (khafi). Untuk zikir keras beliau menggunakan teknik zikir dengan membaca laa ilaha illa Allah (kalimat nafy-itsbat) sebagaimana dipraktikkan dalam Tarekat Qadiriyyah. Sedangkan zikir “diam” menggunakan teknik dari Naqsyabandiyyah, yakni menyebut ism al-dzat: Allah.

Namun praktik ini sedikit dimodifikasi dengan memasukkan unsur zikir Naqsyabandiyyah, di mana zikir kalimat tahlil itu dilakukan dengan mengacu pada titik-titik latha’if (pl: lathifah) yang ada dalam tubuh manusia sebagaimana diajarkan dalam Tarekat Naqsyabandiyyah. Tetapi dalam perkembangannya, meski prinsip dasarnya sama, namun kaifiyyah dalam beberapa otoritas TQN yang belakangan tampak sedikit berbeda, misalnya kaifiyyat zikir jahr TQN Suryalaya dengan TQN al-Utsmani memiliki sedikit perbedaan dalam penekanan pada hentakan dan tempo zikir, dan juga ada perbedaan dalam zikir khafinya.

Demikian pula ada sedikit perbedaan dalam jumlah zikir khafi TQN Suryalaya dengan TQN Mranggen di bawah otoritas Kyai Muslih.. Walau demikian, prinsip dan tujuannya tetaplah sama – variasi itu tidak mengubah substansi dari amalan TQN secara keseluruhan. Berikut sedikit prinsip umum metode zikir TQN – namun penjelasan di bawah lebih didasarkan pada kaifiyyah dari TQN Suryalaya.


Zikir jahar la ilaha illa Allah dilakukan dengan membayangkan semacam garis imajiner yang melewati lathaif. Fungsi “penarikan” garis zikir itu, yakni dari bawah ke atas, lalu ke kanan dan kiri (untuk pemula yang belum berpengalaman dianjurkan dengan menggunakan gerak kepala, sehingga dari luar tampak mereka berdzikir dengan menggeleng-gelengkan kepala) adalah agar kekuatan kalimat itu menyentuh titik-titik lthaif.

Gerakan simbolik dari dzikir nafi-itsbat dimaksudkan agar semua lathifah tersebut, yang diyakini merupakan pusat pengendalian nafsu dan kesadaran jiwa dan spiritual, teraliri dan terkena energi dan panas zikir tahlil tersebut. DZikir pada mulanya pelan, dan cenderung lebih panjang tarikan bacaannya, tetapi kemudian temponya dipercepat dan suara makin meninggi, agar tercapai kondisi semacam “ekstase.” Percepatan bacaan ini juga dimaksudkan untuk membentengi pikiran dari “lintasan pikiran” (khatir) yang mengganggu hati, sehingga seluruh konsentrasi tertuju pada Allah saja. Kitab Fath al-Arifin menggambarkan sepuluh lathifah, lima diantaranya yg utama adalah qalb, ruh, sirr, khafi, dan akhfa, yang dikenal sebagai alam al-amr (alam perintah). Lima lathifah lainnya adalah nafs, plus empat unsur: air, udara, tanah dan api (alam al-khalq).  Pada Tarekat Naqsabandiyah dan tarekat cabang-cabangnya, termasuk TQN, ada satu lathaif yang barangkali paling tinggi dan sulit dicapai, yakni kullu jasad. Ini adalah kondisi “tanpa titik” di mana totalitas insan (dimensi ruh, kognitif, dan fisik) telah dawam dalam berdzikir dan “menjadi” dzikir itu sendiri. Itu adalah saat layar kesadaran menjadi tanpa tepi dan siap menerima limpahan (faid) ilmu dan rahasia-rahasia ruhani dari Allah.(*)

*Dikutip dari : Berbagai Sumber

Berakhlak Dengan Akhlak Mulia

Sangat penting bagi setiap murid berakhlak dengan akhlak gurunya, seperti yang dituturkan datam ringkasan Al-Qur'an, yakni Tanbih, wasiat bagi murid-murid dari Guru kita yang mulia, al-arif billah Tuan Syaikh Abdulloh Mubarok bin Nur Muhammad melalui Tuan Syaikh Ahmad Shohibulwafa Tajut 'Arifin ra sampai hari kiamat, semoga Alloh memberikan kemanfaatan kepada kami dengan berbagai macam karomat dan barokah kebaikannya di dunia sampai akhirat.

Adanya macam-macam karomat dan kebaikan di tangannya karena dengan selalu mengingat Alloh Subhaanahu wata'aalaa. Oleh karena itu Syaikh al-arif billah menulis satu buku yang berjudul "Akhlaqul Karimah dengan Melanggengkan Dzikir kepada Alloh", isinya membahas bagaimana cara membersihkan hati, hati tidak akan bersih kecuali dengan melanggengkan dzikrulloh, dan tidak bisa dzikrulloh secara terus menerus kecuali dengan hati, karena seluruh anggota badan seperti mata, lisan, telinga, kaki dan lain-Lain tidak mungkin bisa jadi alat dzikir yang langgeng siang malam, pagi dan sore seperti diperintahkan Alloh kepada kita dalam firman-Nya surat al-A'rof ayat 205 :

Wadzkur robbaka fi nafsika tadhorru'an wa khifatan wa dunal jahri minal qowli bil ghuduwwi wal asholi wa la takun minal ghofilina 

"Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai."

Kata "udzkur" dalam firman Alloh tersebut memerintahkan dzikir dalam jiwamu, yakni di dalam hatimu. Dan kata "tazhorru'an wa khifatan" merupakan sifat (keadaan) hati bukan membungkukkan badan, karena anggota badan tidak mungkin melakukan ruku', sujud dan duduk dari pagi sampai sore. Dan Alloh menjelaskan dengan sejelas-jelasnya dalam firman-Nya :

"Walaa Takumminal ghofilina" 
 
"Dan janganlah kamu termasuk orang orang yang talai"

Tidak ragu lagi, itu pasti dengan hati saja. Maka apabila salah seorang ber-tazhorru' kepada atasannya, yaitu dilakukan dengan membungkukkan badannya, sedangkan ber-tazhorru. kepada Tuhannya yaitu tazhorru' dengan hatinya, tazhorru' yang abadi dan ukhrowi dalam segala keadaannya, yakni pada waktu berdiri dan duduk dengan hati merasa takut. Dan datang kepada Alloh Subhaanahu wata'aalaa itu dengan hatinya dan takutnya hati dengan kedekatannya hati kepada Alloh Subhaanahu wata'aalaa, dengan itu ia termasuk orang-orang yang muqorrobin (dekat kepada Alloh),dan dekatnya mereka kepada Alloh dengan jalan yang paling dekat, paling mudah dan paling utama menurut Alloh yaitu langgengnya dzikir kepada Alloh baik secara sirr maupun jahar seperti yang telah diambil sayidina 'Ali bin Abi Tholib kw dari Muhammad Rosululloh Shollallohu 'alaihi wasallam dan terus bertemu silsilahnya dari beliau serta bertemu sanadnya sampai akhir jaman.

Dengan cara seperti ini maka murid berakhlak kepada gurunya dan anak kepada kedua orang tuanya dan satah satu dari keduanya serta semua keluarga, tetangga, dan sahabat-sahabatnya dan bersama siapapun baik yang kenal maupun yang tidak kenal. Dan tidak ada yang ingin bermusuhan, membenci dan menghalangi kamu dari dzikir kepada Alloh dan sholat kecuali syetan dan hal itu merupakan akhlak yang tercela dan kebalikan dari akhlak yang mulia.

Akhlak terpuji itu akhlak yang telah dilakukan oleh Muhammad Rosululloh Shollallohu wasallam seperti yang telah dituturkan Al-Qur'an surat al-Qolam ayat 4, atau al-khuluqul awwalin (akhlak orang-orang yang terdahulu) seperti firman Alloh SWT datam surat asy-Syu'aro ayat 137,  

"In hadza illa khuluqul awwalina"
 
"(agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu."

Semoga kita termasuk golongan orang yang berakhlak dengan akhlaknya Muhammad Rosululloh Shollallohu 'alaihi wasallam dan dengan akhlak tuan Syaikh Ahmad Shohibutwafa Tajul 'Arifin ra. Tuan Syaikh Abdul Qodir al-Jailani qs menuturkan, "Manusia yang paling dekat kepada Alloh yaitu mereka yang paling bagus akhlaknya" dan sabda Muhammad Rosululloh Shollallohu 'alaihi wasallam, "Tiada suatu yang lebih memberatkan timbangan dari pada akhlak yang mulia." (H.R. Ahmad dari Abi Darda).

Dan diantara akhlaknya ia sangat merendah pada segala perkara padahal ia mempunyai segalanya apa yang ia kehendaki itu dariAlloh Subhaanahu wata'aalaa. (QS.ASsyuaro 22.) Dan beliau selalu bergaul dengan manusia dan shobar menghadapi segala pilara (musibah) yang datang dari mereka, ia tidak pernah mengutuknya melainkan memaafkannya dan memohonkan ampunan bagi mereka dan mengasihaninya,aku yakin seyakin-yakinnya bahwa beliau RA, adalah Al Qibrit, Al Ahmar, belerang merah yang tiada duanya pada masanya.

Kami sangat bersyukur kepada Alloh karena dapat bertemu dengannya dan menjadi pengikutnya.
Insya Alloh kami mengikuti beliau yang sebenarnya pada sesuatu yang telah beliau ajarkan, fatwakan dan talqinkan kepadaku,menurut apa yang kami lihat dan kami dengar dari padanya baik dalam pekerjaannya, ucapannya dan segala keadaannya menurut kemampuan kami karena Beliau berahklak dan akhlaknya Muhammad Rosululloh Shollallohu 'alaihi wasallam dan akhlaknya 4 khulafaurrosysiddin yang berkumpul bersama Muhammad Rosululloh Shollallohu 'alaihi wasallam dan juga akhlaknya Masyaikh Thoriqot Qodiriah Wa Naqsyabandiyah, semoga Alloh Subhaanahu wata'aalaa, memberikan anugrah kepada kita semua dan di panjangkan usianya, beliau telah menjelaskan kepada kita mengenai akhlak mulia dalam kitabnya yang berjudul, "AL-AHKLAK AL-KARIMAH BIMUDAWAMATI DZIKRILLAH." (*)

*Dikutip dari :
Penyubur Benih Tauhid"
Karya: Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Al Maslul Al Qodiri An-Naqsyabandi Al Kamil