Syeikh
Muhammad 'Abdul Ghouts Saefullooh Maslul Al-Qodiri An-Naqsyabandi Al-Kaamil Qs. |
Selain Haafidz Qur'an 30 juz
Beliaupun menguasai cabang-cabang ilmu yang lain dengan dihiasi akhlaq dan
tutursapa nan mulia.Tidak diragukan lagi Beliau adalah pembimbing ruhani bagi
setiap insan dimukabumi.
Siapa saja
yang mahabbah kepada beliau berarti pintu bahagia terbuka lebar dari dunia menembus
akhirat.
Ada 2 Metode Untuk mengenal kemursyidan Syaikh Muhammad Abdul Gaos
Saefulloh Maslul Ra.
1.Mengenal
dalam cara Sains yaitu mengenal semua pemikiran baik yang berupa tulisan, saran,
ceramah, artikel dan buku-bukunya.Dengan kata lain kita perlu mengenal pikiran, pemikiran,
dan ide-ide dari seseorang yang mengenal pribadinya.
2.Melengkapi
Cara yang pertama yaitu mengenal individu dengan meninjau kehidupannya dan menemukan
latar belakang keluarganya, bagaimana beliau dilahirkan, garis keturunannya, bagaimana
beliau melewati masa kanak-kanaknya, bagaimana beliau dibesarkan, dimana beliau
belajar, siapakah guru-gurunya, peristiwa apakah yang pernah beliau alami
dalam hidupnya dan sebagainya.
Beberapa
tanda kemulian Abah Aos
1.Sebelum
kelahirannya, ada orang tua yang terkenal tajam mata batinnya menyatakan bahwa:
"Nanti di sebelah selatan Ciomas akan ada Ulama Besar, tempat orang
bertanya ".
2.Abah_Sepuh
pernah berkata (sambil berteriak) kepada lurah pabuaran : "Yeuh..engkemah
ti panjalu teh turun lalakina euy - heii.. nanti itu akan turun dari panjalu
laki-lakinya ".
3.Ketika
beliau masih di dalam kandungan ibundanya(Ibu Hj Siti Muslihat), ibundanya
bermimpi di datangi kakeknya Syekh Muhammad Kahfi bersama kakek sepupunya yang bernama
Ajeungan Syarifudin Banjarsari-Banjarsana. Mereka berdua masuk ke rumah kecil
membawa permadani dan lampu kristal dan mereka duduk bersama ibundanya.Lalu
kakeknya memanggil
ibundanya. "Neng...mama datang tidak lama, hanya memberi tahu bahwa neng
akan mempunyai anak laki-laki. Kasih ia nama Abdul Gaos. Syukur-syukur ia
dipesantrenkan, tidak juga anak itu akan mewarisi ilmu laduni " begitu
kata kakek beliau.
4.Sewaktu
beliau dilahirkan, tidak seperti bayi-bayi lain. Beliau lahir pada tanggal 14
Ramadhan 1363 / 4 Agustus 1944 M, pukul 15:00 wib, hari Jumat dengan tidak
diiringi darah nifas setetespun langsung Ghoslu Al-Wiladah.
5.Salah
seorang sepuh, Abah Endos yang sedang ronda malam sering melihat bulan jatuh ke
kamar beliau.
6.Sewaktu
beliau kecil sekitar tahun 1957, ibundanya yg waktu itu berkhidmat di dapur
Abah Anom didatangi Pengersa Abah Anom dan bertanyakan keadaan putranya. Kata
Abah Anom : " Naahh.. itu buat Abah, Abah perlu ".Syaikh Muhammad
Abdul Gaos Saefulloh Maslul pernah menuturkan, setiap amalan kebaikan
seharusnya dilakukan terus dan meremehkan godaan yang datang.
Seperti
halnya ketika waktunya berzikir, tidak tergoda oleh kesibukan apapun. Pasalnya,
dalam mengamalkan ajaran Rasulullah Muhammad Saw, tidak boleh setengah-setengah.
”Ibarat kita
yang memiliki handphone dengan harga puluhan juta, tetapi tidak ada pulsanya.
Sama saja tidak akan bisa digunakan sebagaimana mestinya. Shalat yang menjadi
kewajiban umat Islam, tanpa ditambah dengan zikir sama halnya dengan handphone
puluhan juta harganya, tapi tidak punya pulsa,” tuturnya.
”Ajaran
tarekat Qadiriyyah wan Naqsyabandiyyah melarang umat untuk membenci ulama,
menyalahkan ajaran orang lain dan meninggalkan tempat duduk ketika dirinya
disinggung,” katanya.
Sementara
itu sesepuh tarekat Qadiriyyah wan Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya
KH Muhammad Sholeh menambahkan, tarekat tidak akan bisa berjalan ketika tidak
ada gurunya (mursyid).”Ibarat shalat berjamaah, tentu harus ada imamnya. Kalau
yang mengaku imam banyak, yang terjadi adalah dorong-dorongan. Inilah yang
sering terjadi ketika perbedaan dimasalahkan.
Pemimpin
tentunya mampu seperti pohon pisang. Ia tidak akan berbuah sebelum mempunyai
anak, dan tidak akan mati sebelum berbuah,” paparnya.Semoga Pangersah Syech
Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul ra. yang selalu menghantarkan ruhani ini
tuk selalu terhubung dengan Pencipta-Nya terus di dilimpahkan Allah keberkahan,
karomah dan kebaikan untuk semua yang mengikuti beliau, Aamiin.(*)