loading...

17 Jan 2016

Melestarikan Thariqah Qadiriyah Naqsyabandiyah

Ust. Zaki Mubarak  ketua ponpes Algaylanie (kiri) bersama rekan kerja dan teman sejawat di sebuah majelis pengajian
Berawal nyantri di majelis taklim di Pondok Pesantren Suryalaya yang dirintis oleh Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad atau yang dikenal dengan panggilan Abah Sepuh, H. Yuda Mulia Angga Sasmita beserta istrinya, dan Ust. Zaki Mubarak belajar membaca Alquran dan ilmu-ilmu fikih lainnya.

Seiring perjalanan waktu dari niat H. Yuda Mulia Angga Sasmita (ketua yayasan Algaylanie) beserta istrinya, dan Ust. Zaki Mubarak (ketua ponpes Algaylanie) untuk mempelajari ilmu fikih membawa dampak kepada rekan kerja dan teman sejawat di sebuah majelis pengajian yang kurang lebih berjumlah tiga puluh orang saat itu, mereka bersikeras untuk mengetahui apa itu toriqoh yang selama ini seperti disembunyikan, akhirnya bersama dua belas orang (Ust.Zaki dan kawan-kawan) berangkat ke Pondok Pesantren Sinarasa di Cecere yang di pimpin Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Q.S' atau lebih dikenal dengan "abah Aos" untuk di talqin dan diajarkan dzikir. Didalam thoriqoh ada yang disebut Talqinudz-Dzikir, yakni pendiktean kalimat dzikir La ilaaha illallah, Dalam melaksanakan dzikir thoriqoh seseorang harus mempunyai sanad (ikatan) yang mutasil (bersambung) dari guru mursyidnya yang terus bersambung sampai kepada Rasulullah SAW.

Sepulangnya dari Cicere keduabelas orang tersebut (ust. Zaki dan kawan-kawan) terbesit niat untuk membangun pesantren dan pada saat itu mereka tidak memiliki dana/biaya untuk bisa membangun pesantren, namun Allah S.W.T mampu menghadirkan solusi serta memberikan jalan keluar atas persoalan mereka tersebut, salah seorang ibu dari ikhwan mewakafkan sebidang tanahnya seluas satu hektare untuk didirikan pesantren.

Pada bulan enam 2013, ust. Zaki dan teman-teman kembali ke Cicere untuk menemui abah Aos untuk membicarakan rencana pembangunan pondok pesantren dan nama pesantren, saat itu abah Aos berkata "kasih nama pondok pesantrennya dengan nama Algaylanie"

Akhirnya pada bulan sebelas pembangunan pondok pesantren Algaylanie bisa dilaksanakan, dan diresmikan pada tanggal 12 Desember 2014.
Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Q.S  (Abah Aos)menetapkan lima penetapan:

1. Pendopo Ponpes Algaylanie dirubah oleh pangersah abah Aos dengan memberikan nama        terhadap Madrasah Thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah Ponpes Suryalaya "insan kamil satu".

2. Abah Aos merestui pemakaian Madrasah Thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah untuk digunakan     sebagai tempat manakib dan peresmian Ponpes Algaylanie pada tanggal 12 Desember 2014.

3. Berkenan hadir saat peresmian Ponpes Algaylanie.

4. Abah Aos menyetujui pembangunan icon Algaylanie yakni bersatunya tiga ikan.

5. Abah Aos menyetujui ponpes Algalanie sebagai sub bidang dakwahnya dalam mendirikan panti Inaba.

Alhamdulillah dengan telah berdirinya Pondok Pesantren Algaylanie pelestarian Dakwah Tarekat Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah ponpes suryalaya bisa terus dijaga, diamalkan dan di sempurnakan.(*)