KH. M. Abdul Gaos Saefulloh Maslul (Abah Aos) |
Guru Jasmani
dapat kita lihat dan dapat kita mintai bimbingan secara berhadapan dan
mencontoh langsung adab dan perilaku yang Kholis Mukhlisin hingga sampai
tahapan Insanul Kamil, sedangkan Guru ruhani tidak dapat kita lihat apalagi
kita mintai bimbingan dan petunjuk tanpa tahu ilmunya, karena ini sudah tidak
menyangkut masalah akal pikiran tapi pemahaman qolbu.
Sebab Guru Ruhanilah yang
akan mengantar, membimbing untuk menuju ma'rifatulloh secara hakiki kepada
Alloh ta'ala secara haqqul yaqin Sulit jika kita tidak mengenalnya dengan
berlatih mengenal dan menyelami keEGOan kita dengan dzikir, sebab pemahaman
qolbu ada didalam EGO kita, barangsiapa yang sudah bisa mengendalikan EGO maka
tanpa kita sadari, kita telah mulai membuka jendela pemahaman pemikiran qolbu
sehingga telinga akan mendengar sabda dari Mursyidnya dan hidung hati akan
mencium wewangian barokah dan berkah Mursyidnya . Beruntunglah jika diberi
anugrah tersebut. Kedua hal ini (Guru Jasmani dan Guru Ruhani ) bisa didapat
ketika Guru Mursyid masih ada didunia ini.
Jika salah satu saja tidak ada maka
itu namanya bukan Guru mursyid. Sebab tidak bisa membimbing secara lahir
bathin, dan menyempurnakan jasad dan ruh. Seandainnya Guru Mursyid secara
Jasmaniyah telah tiada maka segeralah mencari penerus (pengganti) Mursyid
tersebut yang mendapat otoritas limpahan dari Mursyid sebelumnya.
Seorang Murid
tidak layak bertanya siapakah dia, siapakah itu ? Guru Mursyid sudah memberikan
alat Muraqabah jika ingin mengetahuinya. Persoalannya yang timbul adalah tidak
semua murid memiliki kemampuan untuk ber muraqabah. makanya sangat sulit untuk
mengetahuinya.
Hanya para guru, para ahli silsilah yang benar yang dapat
menghantarkannya pada maqom muraqabah, bukan hanya sekedar dikaji sebagai ilmu.
karena Muraqabah itu sendiri adalah sebuah Pintu menuju muraqabah keilmuan.
Alloh nampak nyata didalam qolbunya, dimana kita bertanya, dijawab secara
nyata, sebab Alloh lebih dekat dari urat nadi, lebih dekat dari pada terjaga
dan mengantuk tak bercerai berai bagi yang terbimbing.
Ketahuilah arwahul
Muqaddasah Rosulullah sumbernya satu, dari satu titik menuju ketitik berikutnya
Berganti Busana (jasad) orang jawa mengatakan ngracut busana kemanusiaan. sebab
jasad memiliki keeterbatasan dan kerelatifan dalam menuju titik yang baru. Dan
tidak akan berhenti pada satu titik dari semenjak Nabi Adam, Nabi Muhammad
sampai pada masa sekarang ini. Arwahul Muqaddasah Rosululloh masih tetap
sempurna, utuh dan terjaga kerahasiaannya yang bersemayam kedalam wadah yang
dirihoi oleh Alloh SWT. Wallohu'alam...