loading...

22 Nov 2017

Umat Islam Lebai?

Seorang dosen yang terkenal liberal mulai berceramah. Namun, ia tidak langsung masuk ke mata kuliahnya. Ia justru berbicara tentang fenomena umat Islam yang menurutnya pemarah. Ada yang memprotes adzan, marah. Ada yang membakar Al Quran, marah. Ada yg melecehkan surat Al Maidah, marah.
Padahal, menurutnya, yang dibakar itu hanya kertas. Sedangkan Al Quran yang sebenarnya ada di *_lauhul mahfudz_*. Tak bisa dibakar, tak bisa dilecehkan.
_“Saya benar-benar heran dengan umat Islam. Terlalu lebay, menurut saya. Hanya karena ada yang menginjak mushaf Al Quran, mereka marah lalu ribuan orang menggelar demonstrasi di mana-mana. Padahal yang dibakar itu cuma kertas. Hanya media tempat menulis Al Quran. Al Quran aslinya ada di lauhul mahfuzh,”_ kata dosen itu.
_“Saya pikir para mahasiswa harus dicerdaskan soal ini.”_
Ruang kuliah itu hening beberapa saat. Sebagian mahasiswa agaknya setuju dengan pemikiran sang dosen. Hingga kemudian, seorang mahasiswa yang dikenal cerdas mengacungkan tangan.
_“Memang Al Quran itu, hakikatnya ada di lauhul mahfuzh,”_ katanya sambil berjalan mendekati dosen.
_“Maaf, Pak. Boleh saya melihat makalah Bapak?”_
Wajah mahasiswa lainnya menegang. Mereka khawatir akan ada insiden yang tidak terduga antara mahasiswa yang dikenal sebagai aktifis dakwah itu dengan dosennya yang liberal.
_“Makalah ini bagus Pak,”_
Wajah-wajah yang tadinya sempat tegang kini normal kembali. Namun itu hanya sesaat, karena setelah itu, mahasiwa tersebut melempar makalah ke lantai kemudian menginjaknya.
_“Sayang sekali analisanya kurang komprehensif”_
Tak cukup menginjak. Ia ludahi makalah itu kemudian ia injak-injak lagi. Praktis makalah tersebut menjadi kotor dan rusak.
Di dekatnya, sang dosen melotot. Mukanya merah padam. Kedua telapak tangannya menggenggam erat.
_“Kurang ajar! Kamu menghina karya ilmiah saya. Kamu menghina pemikiran saya,”_ kata sang dosen sembari melayangkan tangannya ke arah mahasiswa. Namun, dengan cekatan mahasiswa itu menangkisnya.
_“Marah ya Pak? Saya hanya menginjak kertas. Saya hanya meludahi kertas. Saya hanya melecehkan kertas. Saya tidak melecehkan pemikiran Bapak karena pemikiran Bapak ada di kepala Bapak. Saya kan tidak menginjak kepala Bapak. Saya pikir Bapak harus dicerdaskan soal ini.”_
Mendengar itu, sang dosen tak bisa berkata apa-apa lagi. Ia seperti mendapatkan serangan balik yang mematikan. Segera, buku-bukunya dikemasi dan ia meninggalkan ruang kuliah itu dengan muka merah padam.

_*Semoga tambah ilmu pengetahuan untuk kita semua*_

# repost
Mari jaga Al Quran..!

Related Posts:

  • Kekhususan Thoriqoh Naqsyabandiyah HADHRAT Imam Rabbani Mujaddid Alf Tsani Syeikh Ahmad Faruqi Sirhindi Rahmatullah ‘alaih yang merupakan salah seorang dari Para Masyaikh Akabirin Thoriqoh Naqsyabandiyah telah berkata di dalam surat-suratnya yang terhimpun … Read More
  • TABLOID ISLAMI IQRO Yayasan Serba Bhakti Al-Gaylanie setiap bulannya menerbitkan Tabloid Islami “IQRO” sebagai wadah dakwah, untuk melakukan internalisasi, transmisi, difusi, transformasi, dan aktualisa­si syari'at Islam dengan berbagai metod… Read More
  • Abah Aos Menjawab 165 Masalah PEMAHAMAN PERTAMA AWLIYA ALLOH Masalah ke-1 Siapa saja yang bisa mencapai Wali Allah? *Semua muslim calon-calon Wali Allah. Masalah ke-2 Bagaimana caranya mengetahui ciri-ciri Wali Allah? *Al-Qur’an telah sekian ribu ta… Read More
  • D4F Gelar Sunatan Massal & Kanker Mulut Rahim Dream 4 Freedom atau disingkat D4F adalah Komunitas Sosial Keuangan terbaru dengan teknologi canggih dan dengan Security Web yang sangat kuat. Dalam rangka 1th anniversary nesiaku "Bersama kita berbagi" Dream 4 freedom me… Read More
  • Pesantren Akan Mendapatkan Perhatian Lebih Aksi Bakti Sosial minggu, 18  Nopember 2015  di jalan Rimbo Mulyo Kelurahan Talang Betutu Kecamatan Sukarami yang dilaksanakan oleh kecamatan Sukarami bekerja sama dengan kelurahan, karang taruna dan masyarakat. … Read More

0 Comments:

Posting Komentar